Peringatan Hardiknas 2025 di SMAN 8 Malang: Dorong Pembelajaran Mendalam dan Integrasi Teknologi

Malang – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Jumat, 2 Mei 2025, SMAN 8 Malang menggelar upacara peringatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X. Acara yang berlangsung khidmat di halaman sekolah ini mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, sejalan dengan semangat pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Bertindak selaku pembina upacara, Yudhi Christianto, S.Kom, menyampaikan pidato resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Dalam pidato tersebut, beliau menyoroti pentingnya penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di sekolah-sekolah, sebagai respons terhadap tuntutan zaman yang semakin kompleks dan dinamis. Pembelajaran mendalam menekankan pada proses berpikir kritis, reflektif, kreatif, dan kolaboratif, bukan sekadar menghafal materi.

“Pendidikan tidak lagi sekadar tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan karakter, kompetensi, dan kecakapan hidup di abad ke-21,” demikian kutipan pidato yang disampaikan oleh Yudhi Christianto.

Selain itu, Menteri juga mengumumkan kebijakan baru terkait pemberlakuan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan menjadi salah satu tolok ukur untuk seleksi pendidikan lanjutan dan evaluasi capaian pembelajaran siswa. Kebijakan ini selaras dengan amanat Pasal 58 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, yang menegaskan pentingnya evaluasi pendidikan sebagai sarana pengendali mutu.

Dalam pidatonya, Menteri Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya integrasi pembelajaran teknologi informasi, khususnya pengajaran koding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), di jenjang pendidikan menengah. Menurutnya, kemampuan menguasai teknologi menjadi aspek fundamental dalam menyiapkan generasi muda menghadapi era revolusi industri 5.0. Hal ini juga selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar yang mendorong kurikulum adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Kepala SMAN 8 Malang, Nuraeni, M.Pd dalam sambutannya usai upacara, menyampaikan dukungan penuh terhadap arah kebijakan pendidikan nasional yang disampaikan oleh Menteri. Ia menyatakan bahwa pihak sekolah siap mengimplementasikan pembelajaran berbasis teknologi serta meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi transformasi digital di dunia pendidikan.

Peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh elemen pendidikan, khususnya di SMAN 8 Malang, untuk terus bergerak bersama dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, bermutu, dan relevan dengan tantangan zaman. Seperti ditegaskan dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, pendidikan Indonesia diharapkan mampu menciptakan generasi unggul yang berdaya saing global, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa.