Malang — Senin, 21 April 2025, SMAN 8 Malang menyelenggarakan peringatan Hari Kartini dengan penuh semangat kebangsaan dan apresiasi terhadap kiprah perempuan Indonesia. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa dari berbagai jenjang dan mengusung tema “Jejak Langkah Kartini dan Perempuan Indonesia: Cahaya Kartini, Terang Bagi Negeri”, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi dan pendidikan bagi perempuan.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan apel bersama di lapangan sekolah yang diikuti seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Bertindak sebagai pembina apel, Kepala SMAN 8 Malang, Nuraeni, M.Pd., beliau menyampaikan pidato reflektif mengenai peran strategis perempuan dalam membangun peradaban dunia. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa perjuangan Kartini tidak hanya penting dalam konteks sejarah, tetapi juga menjadi fondasi dalam membentuk kesetaraan gender di era modern.
“Perempuan masa kini tidak hanya menjadi pendamping, tetapi juga pemimpin, inovator, dan penggerak perubahan. Semangat Kartini adalah semangat pembebasan dan pencerdasan. Kita semua, baik laki-laki maupun perempuan, harus terus melanjutkan jejak langkah beliau dalam dunia pendidikan, sains, seni, dan kemasyarakatan,” ujar Nuraeni dengan penuh semangat.
Setelah apel, suasana berubah semarak dengan digelarnya fashion show busana adat nusantara. Siswa-siswi SMAN 8 Malang tampil anggun dan percaya diri mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi terhadap budaya, tetapi juga menjadi bentuk nyata dari semangat kebhinekaan dan cinta tanah air yang dipupuk melalui pendidikan.


Puncak acara adalah talkshow inspiratif yang menghadirkan alumni sekolah, Prof. drh. Arief Boediono, Ph.D., PAVet(K). Beliau merupakan alumni dari SMA PPSP Malang, nama terdahulu dari SMAN 8 Malang, angkatan tahun 1980. Dalam sesi bertema “Menjadi Sukses di Masa Depan”, Prof. Arief membagikan kisah perjuangan dan nilai-nilai kunci yang membentuk perjalanan hidupnya sebagai akademisi dan profesional di bidang kesehatan hewan.
“Sukses itu bukan kebetulan. Ia dibentuk dari kebiasaan, kegigihan, dan semangat untuk terus belajar. Tidak ada kesuksesan tanpa disiplin, dan tidak ada pencapaian tanpa integritas. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran, dan Kartini sebagai inspirasi bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih cita-cita,” tegas Prof. Arief dalam paparannya.
Para siswa tampak antusias dan terinspirasi, terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan selama sesi interaktif berlangsung. Banyak dari mereka merasa termotivasi untuk mengenali potensi diri lebih dalam dan menyiapkan masa depan dengan lebih terencana.
Peringatan Hari Kartini 2025 di SMAN 8 Malang ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali kesadaran sejarah, semangat kesetaraan, serta dorongan untuk terus berprestasi. Seperti halnya Kartini yang menulis, “Habis Gelap Terbitlah Terang,” kegiatan ini menjadi terang kecil yang menyalakan semangat siswa untuk terus maju. SMAN 8 Malang menunjukkan bahwa semangat Kartini tidak pernah padam—justru terus menyala di tengah generasi muda Indonesia.